Paper Quilling

Awalnya tahu jenis kerajinan ini secara nggak sengaja. Dulu waktu saya baru masuk ke komunitas Masyarakat Skoliosis Indonesia, saya berkenalan dengan seseorang di media sosial Twitter. Pada bio twitternya tertulis bahwa dia merupakan anggota (atau pendiri?) komunitas paper quilling. Dari situlah, saya tertarik untuk mencari tahu tentang paper quilling.

Saat pertama tahu tentang paper quilling, saya tertarik untuk mencoba mempraktekkan. Nampaknya mudah. Tinggal gulung kertas kecil-kecil lalu dirangkai menjadi suatu gambar atau bentuk 3D. Tapi kenyataannya saat itu saya kesulitan untuk menggulung dengan rapi, hahaha. Karena keterbatasan alat/tools dan hasil tangan saya yang tidak menarik, maka percobaan praktek saya hentikan :))

Tiga tahun berlalu. Di tahun ini saya memasuki masa sebagai mahasiswa tingkat akhir. Satu persatu teman-teman seangkatan mulai wisuda (dan semoga di periode setelah ini saya bisa menyusul mereka, Amin). Tiba waktunya untuk menyiapkan kenang-kenangan untuk sahabat saya yang akan wisuda. Biasanya hadiah wisuda yang praktis adalah bunga dan boneka wisuda. Tapi saya pikir barang-barang tersebut kurang berkesan, karena pasti akan banyak yang memberikan hal yang sama. Selain itu, saya rasa bunga dan boneka juga kurang bermanfaat. Oleh karena itu saya memutuskan untuk memberikan sesuatu yang sedikit lebih tidak praktis alias “ribet”. Yah meskipun tidak bernilai guna tinggi, setidaknya bisa diingat lah karena tidak mainstream. Hehehe.

Jadilah saya teringat untuk kembali mencoba paper quilling ini. Awalnya saya kuatir kalau hasilnya tidak sebagus yang direncanakan mengingat saya belum berpengalaman. Tapi dengan dukungan dari orang-orang di sekitar saya, saya mantapkan untuk memulai project ini. Saya pikir, jika tujuan dan deadlinenya jelas maka saya akan termotivasi untuk mengerjakan project ini dengan sungguh-sungguh.
Saya mulai pengerjaan project ini di pertengahan bulan November 2014. Diawali dengan pembelian kertas Spectra (HVS dengan warna-warna menarik), kemudian memotong kertas spectra tersebut dengan lebar 5 mm, yang mana sungguh membutuhkan kerajinan dan kesabaran. Hehe. Sebenarnya ada onlineshop yang menjual kertas quill yang sudah potongan, tapi dari segi biaya, saya (sebagai mahasiswa) merasa sayang. Jadi lebih baik memotong sendiri secara manual. Hehehe.

Setelah kertas-kertas tersebut dipotong panjang-panjang dengan lebar 5 mm, proses dilanjutkan dengan menggulung kertas-kertas tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan bantuan tool berupa jarum quill, tapi lagi-lagi karena keterbatasan modal, jadi saya lakukan gulung-menggulung ini secara manual. Jadi harap maklum ya kalau ada gulungan yang kurang rapi :B Proses menggulung kertas ini memakan waktu beberapa hari karena saya memang mengerjakan project ini dengan santai sambil fokus ke revisian skripsi. Biasanya saya cicil proses pengerjaan di saat santai, seperti pagi hari atau malam hari sebelum tidur. That’s why jadinya lama banget sampe 2 bulan :))
Setelah bulatan kertas quill jadi, saya mulai membuat tulisan “HAPPY GRADUATION” dari manila putih yang dipotong dengan lebar 5 mm dan dijadikan sebagai dinding huruf. Proses ini juga lumayan ribet. Karena harus mengoleskan lem fox / lem putih kemudian meletakkan karton kecil di atas lem dengan posisi berdiri lalu menunggu hingga agak kering baru bisa lanjut ke bagian atau font selanjutnya. Bagian yang paling menuntut kesabaran adalah di tiap belokan huruf. Susahnyaa melengkungkan kertas membentuk font yang rapi. Tapi dengan kesabaran ekstra akhirnya saya berhasil menyelesaikan tulisan “HAPPY GRADUATION” :’)

Januari 2015.
Tahap selanjutnya adalah menghias. Saya membutuhkan foto-foto teman saya semasa kuliah dan gambar-gambar hiasan seperti yang dipakai dalam kerajinan scrapbook. Sebetulnya di kota saya tinggal ada toko yang menjual bahan scrapbook. Tapi lagi-lagi harganya lumayan. Selembar kertas dengan gambar dan motif-motif lucu dijual dengan harga sekitar Rp 8.000,- sampai belasan ribu. Akhirnya saya pakai cara gratis dengan bantuan google. Saya menemukan gambar-gambar bahan scrapbook yang diunggah di internet. Jadilah saya save dan print. Hahaha. Untuk mengakali supaya tidak terlalu tampak ala kadarnya, saya menggunakan karton manila sebagai media print kemudian saya laminating ala ala menggunakan lakban bening lebar. Maafkan keprihatinan saya ini yaa. Fufufu x))
Gambar sudah jadi. Waktunya dipercantik dengan frame / pigura supaya lebih awet dan kelihatan lebih menarik untuk dijadikan kenang-kenangan. Saya kelabakan mencari frame yang bisa diisi gambar timbul. Saya tanya ke toko khusus scrapbook, frame custom dihargai Rp 200.000,-. Sedih dong. Isinya pake anggaran nggak seberapa tapi framenya mahal banget :’) Sampai akhirnya saya mendapat informasi bahwa di Pasar Johar ada penjual frame ready stock yang menerima request frame timbul. Dengan berbekal harapan, saya datangi lokasi yang dimaksud. Dan voila! Saya mendapatkan frame yang dicari dengan harga Rp 50.000,- Sejujurnya agak nggak rela sama harganya, tapi daripada susah mencari dan semakin dikejar waktu akhirnya saya relakan.

27 Januari 2015. Akhirnyaa, project ini selesai. Dikemas rapi dan hati-hati. Kemudian pada tanggal 28 Januari 2015 saya bawa ke acara wisuda sahabat saya. Iyaa, project ini selesai H-1 hari. Hahaha. Mepet yah tapi lega banget bisa menuntaskan tanggung jawab. Meskipun masih banyak kekurangan di sana-sini, ya kurang rapi, kurang menarik, kurang bersih dan kurang modal juga (hehehe) tapi saya mengerjakan ini dengan niat tulus menyenangkan hati teman saya. Memang sih dalam proses pengerjaan selama 2 bulan ada saja keluhan yang terlontar baik yang disadari maupun tidak. Tapi terlepas dari itu, niat menyenangkan hati seorang teman berhasil menjadi motivasi saya sampai akhirnya project ini selesai.

Saya tahu, apa yang saya buat ini mungkin sangat sederhana, apalagi jika dinilai dari modal dan nilai materinya mungkin sangat memprihatinkan. Tapi biarlah pemikiran, waktu dan tenaga saya pada benda ini bisa selalu ia ingat sampai kapanpun. Bukankah memang hal-hal tersebut yang diperlukan dalam persahabatan? 🙂

“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran.”
See you on top!

*brb kembali ke revisi*
:))

BeautyPlus_20150814202020_save

One thought on “Paper Quilling

Leave a comment